A.
Pengertian Jual Beli
Kamu tentu sering melakukan kegiatan jual beli. Kamu
biasa jajan di kantin sekolah. Kamu membeli alat-alat tulis di koperasi
sekolah. Kamu juga sering diminta ibu belanja di warung. Semua itu termasuk
kegiatan jual beli.
Lalu apa yang dimaksud kegiatan jual beli? Jual beli
adalah kegiatan menjual atau membeli barang dan jasa.
Kegiatan jual beli terjadi karena ada syarat-syarat tertentu.
Syarat terjadinya jual beli adalah terdapat penjual
dan pembeli. Selain itu ada barang dagangan.
Dalam kegiatan jual beli terdapat tawar-menawar. Harga barang dagangan dapat berkurang. Jual beli terjadi bila ada kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
Dalam kegiatan jual beli terdapat tawar-menawar. Harga barang dagangan dapat berkurang. Jual beli terjadi bila ada kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
Apakah tawar-menawar berlaku untuk semua kegiatan jual beli? Tentu saja tidak. Harga semua barang di toko sudah ditetapkan.
Barang sudah ditempel dengan label harga. Harga barang di toko tidak bisa ditawar.
Kegiatan jual beli dilakukan untuk mendapatkan
untung. Setiap penjual berusaha memperoleh laba. Setiap penjual tentu tidak
ingin mengalami kerugian. Pedagang berharap mendapat laba dari hasil
dagangannya. Bagaimana cara mereka memperoleh laba? Pedagang akan menjual
dagangannya dengan harga lebih tinggi. Laba diperoleh bila harga jual barang
lebih tinggi dari harga belinya.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pengalaman Bu Dina dalam menghitung laba
usahanya.
Bu Dina mempunyai seorang teman bernama Bu Sari. Bu
Sari seorang pembuat kue yang berhasil. Bahkan, kini ia mampu membuka toko kue
sendiri. Usaha Bu Sari dalam membuat kue semakin lama semakin berkembang.
Bu
Dina membantu memasarkan kuenya ke berbagai daerah. Setiap bulan Bu Dina datang ke toko Bu Sari. Bu Dina
membeli baju di toko kue Bu Sari.
Bu Dina menjualnya kembali di daerahnya.
Pada bulan Mei, Bu Dina membeli kue di toko Bu Sari. Saat itu ia mengambil barang seharga Rp 270.000,00.
Pada bulan Mei, Bu Dina membeli kue di toko Bu Sari. Saat itu ia mengambil barang seharga Rp 270.000,00.
Semua barang dagangan laku terjual. Bu Dina menerima hasil sebesar Rp 310.000,00 dari
penjualannya. Biaya penjualan sebesar Rp 19.000,00. Apabila dihitung keuntungan
yang diperoleh Bu Dina untuk bulan Mei sebesar Rp21.000,00.
Bagaimana cara
menghitungnya?
Penjualan-Pembelian
Rp 310.000,00-Rp 270.000,00= Rp 40.000,00
Sisa-Biaya penjualan
Rp 40.000,00-Rp 19.000,00=Rp21.000,00.
Sisa-Biaya penjualan
Rp 40.000,00-Rp 19.000,00=Rp21.000,00.
Jadi, laba atau keuntungan yang diperoleh Bu Dina
adalah sebesar Rp 21.000,00.
Kegiatan jual beli membawa banyak manfaat bagi
masyarakat. Dapatkah kamu menyebutkannya?
Secara ringkas manfaat kegiatan jual
beli sebagai berikut.
1. Memperkenalkan
dan memasarkan barang hasil produksi. Contohnya hasil kerajinan,
hasil
pertanian, dan hasil produksi pabrik.
2. Memudahkan masyarakat mendapatkan barang yang
diperlukan.
3. Menciptakan lapangan kerja.
B.
Jenis Tempat Belanja
Tempatmu melakukan kegiatan jual beli disebut tempat
belanja. Jadi, apa yang dimaksud tempat belanja? Tempat belanja adalah
tempat kegiatan antara penjual dan pembeli untuk berhubungan dengan barang dan
uang.
Tempat belanja bisa di pasar, warung, toko, dan swalayan.Tahukah apa perbedaan tempat belanjaitu? Untuk itu, simak pengertiannya berikut ini.
Tempat belanja bisa di pasar, warung, toko, dan swalayan.Tahukah apa perbedaan tempat belanjaitu? Untuk itu, simak pengertiannya berikut ini.
1. Pasar,
yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli mengadakan tawar-menawar untuk
mendapat kesepakatan harga.
2. Warung,
yaitu bangunan yang digunakan untuk menjual barang kebutuhan sehari-hari dalam
jumlah kecil.
3. Toko,
yaitu bangunan yang digunakan untuk menjual barang dalam ukuran yang lebih
besar.
4. Swalayan,
yaitu toko di mana para pembeli dapat mengambil sendiri barang yang dibutuhkan
dengan harga barang yang sudah ditentukan untuk kemudian dibayar di kasir.
Kalian tentu pernah diajak ibu ke pasar. Pasar
merupakan salah satu tempat belanja. Pasar dapat dikelompokkan menjadi berbagai
jenis.
1. Berdasarkan Bentuk Bangunan
Berdasarkan bentuk bangunannya, pasar dibedakan
menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
a. Pasar tradisional
Pasar sengaja dibangun untuk menampung pedagang. Di
pasar tradisional pembeli dapat melakukan tawar-menawar harga. Sebagian besar
bangunan pasar tradisional bersifat tidak permanen. Di pedesaan hanya pada
hari-hari tertentu saja pasar diadakan.
b. Pasar modern
Pasar modern disebut juga supermarket, swalayan,
department store, atau mal. Biasanya bangunan pasar modern bersifat permanen,
mewah atau bertingkat. Pasar modern menjual berbagai jenis kebutuhan. Tersedia
keperluan dapur sampai alatalat rumah tangga. Barangbarang yang dijual tidak
bisa ditawar. Barang di pasar modern sudah diberi label harga.
Pada pasar jenis ini, pembeli bebas memilih. Mereka bebas mengambil barang yang diinginkan. Kemudian membawanya ke kasir untuk dibayar.
Pada pasar jenis ini, pembeli bebas memilih. Mereka bebas mengambil barang yang diinginkan. Kemudian membawanya ke kasir untuk dibayar.
2. Berdasarkan Kegiatan
Berdasarkan kegiatannya, pasar dapat dibedakan
menjadi pasar nyata dan pasar tidak nyata.
a. Pasar nyata
Pasar nyata adalah pasar di mana para penjual dan
pembeli bertemu langsung dan mengadakan kegiatan jual beli. Di pasar nyata,
barang dagangan disusun dengan baik. Tujuannya supaya orang yang datang
tertarik untuk membelinya. Contoh pasar nyata adalah
swalayan.
swalayan.
b. Pasar tidak nyata
Pasar tidak nyata tidak menyediakan barang dagangan.
Pasar ini hanya menyediakan contoh barangnya. Di pasar tidak nyata, penjual dan
pembeli juga tidak perlu bertemu secara langsung. Tawar-menawar dapat dilakukan
melalui telepon, surat atau internet. Bursa saham contoh jenis pasar ini. Bursa
saham menjual surat-surat berharga.
3. Berdasarkan Jenis Barang
Berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan, pasar
dapat dibedakan menjadi pasar hewan, pasar ikan, pasar loak, dan pasar
sayur-mayur.
a. Pasar hewan
Pasar hewan menjual berbagai jenis hewan. Misalnya,
sapi, kerbau, kambing, ayam, dan hewan ternak lainnya.
b. Pasar ikan
Pernahkah kalian pergi ke pasar ikan? Di pasar ikan
kalian akan menemui berbagai jenis ikan. Pasar ikan adalah pasar yang menjual
berbagai jenis hasil tangkapan laut. Misalnya ikan pari, ikan tongkol, ikan
bawal, dan lainlain. Banyak-banyaklah makan dengan lauk ikan karena ikan
mengandung protein.
c. Pasar loak
Pasar loak adalah pasar yang menjual barang-barang
bekas. Misalnya, baju, sepatu, barang elektronik, dan lain-lain.
Biasanya pasar loak terdapat di kota besar. Tidak semua barang yang dijual berupa barang bekas. Adakalanya barang yang dijual masih bagus.
Biasanya pasar loak terdapat di kota besar. Tidak semua barang yang dijual berupa barang bekas. Adakalanya barang yang dijual masih bagus.
d. Pasar buah dan sayur-mayur
Pasar ini menyediakan buahbuahan dan sayur-mayur.
Kamu akan menemukan berbagai jenis buah dan sayur-mayur. Sekali-kali
berkunjunglah ke pasar buah dan sayur-mayur. Di sana buah-buahan maupun
sayurmayur masih segar.
C. Persaingan Sehat dalam Jual Beli
Bagaimanakah cara bersaing yang sehat? Kamu harus
mencermatinya. Perhatikan dari segi mutu dan harganya. Barang yang dijual para
pedagang harus bermutu baik. Adapun dalam menentukan harga, tergantung mutunya.
Bila mutu bagus, harga yang ditetapkan akan tinggi. Barang yang mutunya kurang
bagus dijual lebih murah. Perbedaan harga digunakan pedagang untuk bersaing.
Namun, pedagang tidak boleh menipu pembeli. Misalnya barang yang kurang bagus
dikatakan bagus. Kadangkala hal ini dilakukan pedagang. Mereka berharap
mendapat banyak keuntungan.
Kamu juga harus belajar menentukan harga. Harga barang ada yang bisa ditawar
dan ada yang tidak. Harga barang di swalayan tidak bisa ditawar. Biasanya
barang dijual dengan harga pas.
Pada kenyataannya menjual tidaklah mudah. Kita harus
mampu bersaing dengan pedagang lain. Sekarang pembeli memilih berbelanja ke
pasar swalayan. Meski demikian pasar tradisional masih banyak diminati. Namun
para pedagang di pasar tradisional harus waspada. Mereka harus mampu bersaing
dengan pasar swalayan.
Tahukah kamu alasan pembeli beralih ke pasar swalayan?
Berikut ini alasan pembeli memilih pasar swalayan.
1. Lebih bersih dan rapi.
2. Barang-barang yang dijual lebih lengkap.
3. Pembeli dapat memilih dan mengambil sendiri barang yang diinginkan.
4. Mutu barang terjamin.
Bagaimana menurutmu?
Dengan alasan di atas harusnya menjadi perhatian
pedagang. Pedagang diharapkan pandai menarik pembeli sebanyak mungkin.
Bagaimana cara pedagang menarik pembeli? Para pedagang biasanya menarik pembeli
dengan cara-cara sebagai berikut.
1. Membuat iklan yang menarik di surat kabar, radio, atau televisi.
2. Mengikuti bazar atau pasar murah.
3. Memberi diskon atau potongan harga dan hadiah.
4. Menyusun dan mengatur barang dagangan dengan menarik.
5. Membuat tempat berjualan yang bersih dan rapi.
TUTORIAL-IT
Jasa Tukang Pompa Air
Jasa Service Pompa Air
Service Pompa Air
No comments:
Post a Comment